Sabtu, 30 Oktober 2010

Selamat Jalan pak Gesang.

Lagu Bengawan Solo yang dikumandangkan ratusan siswa dari berbagai sekolah dan para seniman di Kota Solo mengiringi kepergian jenazah sang maestro keroncong Gesang Martohartono di rumah duka Jalan Bedoyo 5 Kemlayan, Surakarta, Jumat (21/5).

Jenazah sang legendaris keroncong asal Solo diberangkatkan dari rumah duka sekitar pukul 10.00 WIB menuju Pendapi Gede Pemerintah Kota Surakarta untuk disemayangkan. Ratusan siswa, para seniman, dan warga Kota Solo yang berdiri di sepanjang Jalan MT Haryono memberikan penghormatan terakhir almarhum dengan cara mengalunkan lagu Bengawan Solo saat jenazah diberangkatkan.
Alunan lagu Bengawan Solo diiringi musik keroncong yang dimainkan para seniman Solo itu, membuat para takziah mengingat kebesaran sang pencipta lagu tersebut.

Sejumlah takziah tidak bisa menahan tetesan air matanya saat jenazah Gesang dimasukan dalam mobil jenazah.
Ribuan masyarakat Kota Solo dan sekitarnya ikut menghantarkan jenazah Gesang ke tempat peristirahatan terakhir di pemakaman umum Pracimaloyo, Makam Haji, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Pelepasan jenazah maestro keroncong Gesang di Balai Kota Surakarta dilakukan dengan upacara militer dengan Irup Wali Kota Surakarta Joko Widodo. Masyarakat penuh sesak berdiri di sepanjang jalan untuk memberikan penghormatan kepada Gesang sepanjang jalan yang dilewati menuju ke tempat pemakaman tersebut.
Sementara itu, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) akan memberikan Anugerah Budaya kepada maestro keroncong almarhum Gesang Martohartono. Menurut rencana pemberian anugerah budaya tersebut akan diserahkan pada pelaksanaan event pameran kerajinan di Jakarta, Juni mendatang.

Selain menerima Anugerah Budaya, pencipta lagu Bengawan Solo ini juga diusulkan diberi gelar pahlawan. Sementara Pemerintah kota (Pemkot) Solo juga mengusulkan nama Gesang dijadikan nama jalan di wilayah Solo.

Dijelaskan dalam QS. Al Anbiyaa’ ayat 34-35, “Kami tidak menyediakan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu. Maka jikalau kamu mati apakah mereka akan kekal. Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (kmp/sol/tin)

Sahabat Pertamaku.

Adinda berjalan memasuki kelasnya dengan malu – malu. Ya, karena dia adalah anak baru di sekolah SD AL-AZHAR SYIFA BUDI LEGENDA.
            Adinda Fergus Fattimahtuzahra Salsabila, nama aslinya, umurnya baru 9 tahun, pas untuk anak kelas 4 SD.
Setelah mengamati ke sekeliling kelas, lalu Adinda duduk di tempat yang masih kosong, tepatnya di ujung  baris sebelah kanan.
Pada jam istirahat pertama, Adinda berjalan keluar kelas, dilihatnya semua  anak  perempuan berkerumun di tempat duduk Terry, karena Terry teman kami yang satu ini berbakat menjadi pedagang; hari ini dia menjual pensil.
Tiba – tiba Brukk… secara tidak disengaja, Adinda menyenggol jam tangan Ticia. Ticia, Lerace , dan Sandra  melihat Adinda menjatuhkan jam tangan Ticia.
 “Aduh, inikan jam tangan dari Paris, ayahku menghadiahkannya tahun lalu , kamu harus menggantinya Adinda ! “ seru Ticia.
 “Sudahlah Ticia, percuma saja kamu berbicara begitu, lagi pula dia kan anak dari desa yatim piatu pula, dia tinggal di  panti asuhan, jadi dia tidak bisa menggantinya”ucap Lerace.
 “Cukup! aku tau aku hanya anak perempuan yatim piatu, dan berasal dari desa yang kurang ilmu pengetahuannya, apakah kalian tega mengucapkan itu “ ucap Adinda.
Akhirnya air mata Adinda jatuh juga, Adinda langsung berlari keluar kelas  dan duduk di  bawah bayangan pohon di  halaman sekolah.
“Hiks….” Adinda berusaha menahan tangisnya,
Tiba – tiba, “Kamu Adinda yang anak baru itu ya ?” sapa seorang anak perempuan sebaya dengan Adinda.
“Iya” jawab Adinda singkat.
”Kenapa kamu menangis ? Pasti gara – gara Ticia, Lerace, dan Sandra ya ?” anak itu menebak.
“iya” jawab Adinda.
“Oh, begitu. Kamu tahu kenapa aku tahu itu ?” tanya anak itu. ”Tidak” jawab Adinda. “mereka terkenal di sekolah sebagai  school trouble maker” jelas anak itu.
“Oh ya -, perkenalkan namaku Azizah Yanitasari  Sabrina Dearita panggil saja Dearita” anak itu memperkenalkan dirinya.
“Hai Dearita” senyum Adinda mulai merekah.
”Kamu gadis yang baik hati Rita” ucap Adinda.
”Oh iya, kamu kelas berapa ?” tanya Adinda.
 “ Kelas 4a” jawab Dearita.
“Aku di kelas 4b, berarti kelas kita berseberangan” seru Adinda. “Pagi ini adalah pagi yang indah” batin Adinda.  Angin kering musim kemarau terasa  kerontang menerpa muka ke dua anak gadis yang mulai  akrab satu sama lainnya.
Bell berbunyi tanda jam pelajaran berikutnya akan dimulai.
“Kita ketemu lagi nanti pada jam istirahat ke-dua, OK” sapa Dearita,  Adinda mengangguk sambil menampilkan senyumnya kembali, “ Dia sahabat pertamaku, gumamnya sambil bergegas memasuki kelas.

Nama Tari-Tarian Khas Daerah Adat Budaya Nasional Kebudayaan Nusantara Indonesia

Tue, 30/05/2006 - 9:25pm — godam64

1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NADTari Tradisional : Tari Seudati, Tari Saman Meuseukat
2. Provinsi Sumatera Utara / SumutTari Tradisional : Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor
3. Provinsi Sumatera Barat / SumbarTari Tradisional : Tari Piring, Tari payung
4. Provinsi RiauTari Tradisional : Tari Tanduk, Tari Joged Lambak
5. Provinsi JambiTari Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan
6. Provinsi Sumatera Selatan / SumselTari Tradisional : Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek
7. Provinsi LampungTari Tradisional : Tari Jangget, Tari Melinting
8. Provinsi BengkuluTari Tradisional : Tari Andun, Tari Bidadei Teminang
9. Provinsi DKI JakartaTari Tradisional : Tari Topeng, Tari Yapong
10. Provinsi Jawa Barat / JabarTari Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak
11. Provinsi Jawa Tengah / JatengTari Tradisional : Tari Serimpi, Tari bambangan Cakil
12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / JogjakartaTari Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya
13. Provinsi Jawa Timur / JatimTari Tradisional : Tari Remong, Tari Reog Ponorogo
14. Provinsi BaliTari Tradisional : Tari Legong, Tari Kecak
15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTBTari Tradisional : Tari Mpaa Lenggo, Tari Batunganga
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTTTari Tradisional : Tari Perang, Tari Gareng Lameng
17. Provinsi Kalimantan Barat / KalbarTari Tradisional : Tari Monong, Tari Zapin Tembung
18. Provinsi Kalimantan Tengah / KaltengTari Tradisional : Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai
19. Provinsi Kalimantan Selatan / KalselTari Tradisional : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu
20. Provinsi Kalimantan Timur / KaltimTari Tradisional : Tari Perang, Tari Gong
21. Provinsi Sulawesi Utara / SulutTari Tradisional : Tari Maengkat, Tari Polo-palo
22. Provinsi Sulawesi Tengah / SultengTari Tradisional : Tari Lumense, Tari Pule Cinde
23. Provinsi Sulawesi Tenggara / SultraTari Tradisional : Tari Dinggu, Tari Balumpa
24. Provinsi Sulawesi Selatan / SulselTari Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas
25. Provinsi MalukuTari Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele
26. Provinsi Irian Jaya / PapuaTari Tradisional : Tari Musyoh, Tari Selamat datang
27. Provinsi Timor-Timur / TimtimTari Tradisional : Tari Wira, Tari Suru Boek

Keterangan :
Data ini berdasarkan jaman Indonesia masih 27 propinsi dengan provinsi terakhir masih timor timur. Timor timur kini sudah terpisah dari NKRI menjadi negara baru yang berdaulat dengan nama Timor Leste.